Selasa, 27 September 2011

My Inspiration

semua tentangmu adalah sejarah ..
yang tak mungkin secara mudah dilupakan begitu saja .


tapi ... ada satu hal yang buatku kuat berdiri hungga saat ini ..
yaitu .. dia 
inspirasiku ...

Senin, 26 September 2011

Mimpi saat piket LAB

indahnya paris ..

tembok china ...

tokyo town..

gunung fujiyama ...

tahun 2015 aku harus kesana....

Kamis, 22 September 2011

10 karakteristik wanita Sholehah


 bismillahirrahmaniarrahiim .... 
Muslimah shalihah yang berakhlak mulia memiliki beberapa karakteristik yang indah.
Pertama,
bertakwa Kepada Allah SWT dan bisa menjaga dirinya, anak-anaknya, serta harta suaminya. Dalam AlQur’an Allah Berfirman yang maksudnya,“Sebab itu, Maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dir ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah Memelihara mereka.” (Q.S An Nisa’:34)
Kedua,
ia memiliki sifat sabar. Ia bersikap tabah dalam menghadapi berbagai persoalan. Bahkan ia pandai menghibur suaminya yang sedang di rundung masalah. Bukannya malah merunyamkan suasana.
Ketiga,
senantiasa menjaga shalat 5 waktu. Sebagaimana maklum shalat 5 waktu adalah tiang agama. Muslimah yang menjaga shalatnya adalah sosok muslimah yang sendi-sendi keimanannya kokoh. Ia akan kuat menghadapi berbagai terpaan cobaan dan musibah. Muslimah seperti inilah yang bisa menjadi faktor kunci sukses suaminya.
Keempat,
menjaga auratnya dengan baik. Ia tak mau keluar rumah kecuali seizin suaminya. Andaikata keluar, ia menutupi aurat yang menjadi kehormatannya serta suaminya. Allah SWT berfirman yang maksudnya, ” Hai nabi. Katakanlah kepada isteri-isteri mu, anak-anak perempuammu dan isteri-isteri orang beriman “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal. Karera mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al Ahzab, 59)
Kelima,
taat kepada suaminya, menghormatinya, mencintainya, menyayanginya. Selalu menampakkan wajah yang menyenangkannya. Selalu memberikan dukungan kepada suami baik dalam urusan pekerjaan atau ibadah. Tidak menghardik atau mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya. Tidak membicarakan aib-aibnya kepada wanita lain. Tak pernah ada niatan untuk menyakitinya. Ia senantiasa menlakukan perbuatan yang membuat ridha suaminya. Rasul SAW bersabda, “Tatkala seorang muslimah melaksanakan shalat 5 waktu, menunaikan puasa wajib dan mematuhi suaminya, maka ia akan memasuki surga Tuhannya.”
Keenam,
bisa mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebab mereka lebih dekat kepada anak-anak daripada suami yang lebih banyak keluar untuk bekerja. Seorang Muslimah Shalihah akan mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an, menanamkan rasa cinta kepada Nabi SAW beserta keluarganya. Mendampingi mereka melewati masa kanak-kanak dengan lembut dan penuh cinta, menjauhkan merekan dari akhlak tercela. Dan tak kalah pentingnya, mengajarkan mereka rasa hormat kepada ayahnya.
Ketujuh,
 mampu menasehati suami yang sedang lalai dari ibadah dengan cara yang santun dan bijak. Ia bisa mengambil hati suaminya sebelum mengingatkannya. Cara demikian lebih bisa di terima suami ketimbang cara-cara langsung yang akan memperburuk situasi.
Kedelapan,
memiliki prinsip hidup yang kuat. Ia tak mudah terpengaruh gaya hidup non islami yang sekarang ini gencar di budayakan oleh media massa. Sebagai muslimah ia harus tetap berpegang teguh pada ajaran Islam baik dari segi berpakaian, berprilaku dan lainnya. Ia pantang meniru lifestyle wanita non muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meniru gaya hidup suatu kaum, berarti ia termasuk golongan tersebut.”
Kesembilan,
ia mampu menjaga penglihatannya dan kehormatannya. Ia tak mau memandang laki-laki selain suaminya. Kehormatannya di jaga mati-matian demi suaminya. Ia bersolek hanya untuk suaminya. Ini merupakan gambaran Bidadari Syurga. Allah SWT berfirman.. Yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An Nuur:31)
Kesepuluh,
bersikap wara’. Ia tak mau mengkonsumsi makanan-makanan yang haram ataupun yang syubhat. Demikian pula ia menjaga suami dan anak-anaknya dari hal tersebut. Ia faham betul bahwa dari makanan yang baik dan halal akan lahir pula kepribadian-kepribadian yang baik. “Kuatnya agama adalah sikap wara’.” demikian sabda Nabi SAW.
Demikian sebagian karakteristik muslimah yang shalihah. Dengan karakteristik tersebut ia akan menampakkan kecantikan bathin yang akan abadi dan takkan lapuk oleh penuaan seperti halnya kecantikan jasmani.
Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Dunia seluruhnya adalah perhiasan, dan perhiasan yang terindah adalah wanita yang shalihah.”
Wallahu A’laam..
Di rangkum dari Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi No.62 th.

You Look's so dignified .....

baru tahu ...
ternyata ada juga sosok yang selama ini aku rindukan ..

begitu sederhana tapi tampak begitu elegant ...
bersih,dan enak di padang

berwibawa,layaknya pangeran yang sedang memerintahkan rakyatnya untuk berperang,dengan semangat juang yang tiggi.

sampai tak bosa mata ini memandagnya :)



" you look's so dignified "

For Everithing's .......

this for everything's .. who want to get a happiness life ...


                                                     don't be sad. Allah always with us ....



all result will be directly proportional to effort


finaly ....
you will find the happiness in your life ...



Rabu, 21 September 2011

L o v e . . .


satu lagi ....

ini tentang cinta ....

ada seorang sahabat berkata : aku cape jomblo teruuuuss... be te ..

sahabat yang lain berkata ; santaiiiii kawan .. cinta itu bukan sebuah paksaan ..

cinta akan mengalir denga sendirinya .... 

jangan terburu-buru bercinta,jika tidak faham maknanya nanti anda bisa tersesat ...

sejatinya ....

cinta itu adalah cinta pada sang  Khalik ... 

cinta kita yang tunggal ..

semoga kita semua termasuk umatNya yang mencintai Rabb nya ..

amiin ..

jazakallau khairan katsiir ...











Selasa, 20 September 2011

Design Pile Pink | Free Blogger Templates

Design Pile Pink | Free Blogger Templates

kamu

kamu takamu tau setiap apa yang ku mau .....


ada sebuah harapan yang menjulang tinggi ketika bersamamu ...




satu hal yang kuminta 




tetaplah seperti in,seperti apa yang kuinginkan ...












Everything's going to be okay .

sepertinya semua akan baik-baik saja ....

kecuali jika kita terus-menerus mengeluh tanpa ujung ....

santaii kawan : everything is going to be okay ...


Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

PRAKTIKUM KE I
TITRASI ASAM BASA
Laporan ini disusun untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Kimia Analitik II



Disusun oleh : Devi Windiarti
Nim : 31110014








PRODI FARMASI
STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2011
TITRASI ASAM BASA
A.   Tujuan
Menetapkan kadar suatu sampel asam dengan menitrasinya dengan larutan baku basa (alkalimetri )atau sampel basa dengan larutan baku asam (asidimetri )
B.   Dasar Teori
Salahsatu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi asam basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam-basa.
Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan laruta basa yang sudah diketahui kadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.
Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan suatu indicator. Indicator untuk suatu titrasi dipilih sedemikian sehingga pH pada titik ekivalen berada dalam rentang pH indikatornya.

Contoh –contoh indicator 
Indicator
Pelarut
Warna asam
Warna basa
Daerah pH
Tymol blue
Air
Merah
Kuning
1,3-3,0
Metyl kuning
Etanol 90%
Merah
Kuning
2,9-4,0
Metyl jingga
Etanol 90%
Merah
Kuning jingga
3,1-4,4
Brom fenol blue
Air
Kuning
Merah jambu
3,0-4,6
Brom Cressol Green
Air
Kuning
Biru
4,8-5,4
Metil Red
Air
Merah
Kuning
4,2-6,2
Brom Tymol Blue
Air
Kuning
Biru
6,0-7,6
Fenol red
Air
Kuning
Merah
6,4-8,0
Fenolftalein
Etanol 90%
Tak berwarna
Merah ungu
8,0-10,10
Tirolftalein
Etanol 90%
Tak berwarna
Biru
8,3-10,5




C.   Alat dan Bahan
a.     Alat                                                  
Botol bertutup
Gelas arloji
Buret
Gelas kimia
Erlenmeyer
Gelas ukur
Corong
Botol semprot

b.     Bahan
Aquadest
NaOH
Hcl
Asam Oksalat
Indicator
D.   Prosedur
Pembuatan Pereaksi
¨     Larutan baku sekunder
Pembuatan baku sekunder HCl 0.1 N




       1 laquadest lalu dinginkan








Pembuatan baku sekunder NaOH 0,1 N




              4 g NaOH + 1 l aquadest







¨     Larutan baku primer

Pembuatan larutan baku primer asam oksalat




0,63 as.oksalat + air suling. Kocok !!



Pembakuan / standarisasi
Pembakuan larutan NaOH dengan larutan asam oksalat

50 ml aquadest + asam oksalat + 2 tetes penolftalein











           Titrasi dg NaOH 0,1 N





Pembakuan HCl 0,1 N dengan Na2CO3

                         0,2 g boraks + 50 ml aquadest + 2 tetes indicator .



Titrasi dengan HCl..




E.   Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Pembakuan NaOH
Mg asam oksalat
Volume NaOH
60 mg
0-9,9 ml
65 mg
9,9-20,1 ml
70 mg
20,1-30,6 ml
Rata-rata
0,6363 N

Kadar NaOH : V asam oksalat x N asam oksalat
        V NaOH (titrasi)
                                 : 60 mg x 0,1 / 9,9 ml = 0,6060 N
                                 : 65 mg x 0,1 / 10,2 ml = 0,6372 N
                                 : 70 mg x 0,1 / 10,5 ml = 0,6666 N
Penentuan kadar HCl
Volume HCl
Volume NaOH
10 ml
2-2,2
10 ml
22-2,4
10 ml
2,4-2,5
Rata-rata
0,0015 N

Kadar HCl : V titrasi x N NaOH /  V sampel
 :  0,2 x 0,6363 / 10 ml = 0,0127 N
: 0,2 x 0,6366 / 10 ml = 0,0127 N
: 0,1 x 0,6363 / 10 ml = 0,0063 N




F.    Pembahasan
Standarisasi NaOH dengan asam oksalat
Reaksi yang terjadi antara asam oksalat dengan NaOH adalah sebagai berikut :
2NaOH + H2C2O4                 Na2C2O4 + 2H2
Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 % ,pada saat indicator ditambahkan warna larutan tetap bening,setelah dititrasi dengan NaOH sebanyak 9,9 ml larutan berubah menjadi warna pink atau merah muda. Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagai indicator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warna pada range pH yang berbeda. Indicator penolftalein adalah indicator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol.  Jika indicator ini digunakan,maka akan menunjukan pH yang berkisar antara 8,2 – 10,0 atau berlangsung antara basa kuat dengan asam kuat.
Dari hasil praktikum,di dapatkan normalitas NaOH melalui perhitunga sebagai berikut :
 Kadar NaOH : V asam oksalat x N asam oksalat
        V NaOH (titrasi)
                                 : 60 mg x 0,1 / 9,9 ml = 0,6060 N
                                 : 65 mg x 0,1 / 10,2 ml = 0,6372 N
                                 : 70 mg x 0,1 / 10,5 ml = 0,6666 N
Rata-rata = 0,6060 + 0,6372 + 0,6666 / 3 = 0,6366 N

Jadi kadar NaOH pada proses titrasi yan dilakukan adalah sebanyak 0,6366 N .
Terjadinya kesalahan dalam melakukan praktikum ini disebabkan oleh beberapa factor,diantaranya:
¨     Kesalahan pada saat penimbangan asam oksalat
¨     Kesalaha pada saat memasukan asam oksalat pada labu ukur
Dan kesalahan kecil lainnya termasuk pembersihan pada bagian muka bagian atas buret yang tidak di lap oleh tisu .
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan atau netralisasi. Titrasi yang dilakukan kali ini adalah jenis titrasi asam kuat basa kuat yaitu antara NaOH dengan HCl .
Adapun reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
NaOH + HCl               NaCl + H2O
Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan basa yaitu NaOH melalui buret,ke dalam larutan asam yang berada pada Erlenmeyer dengan volume tertentu. Pada volume 0,2 ml terjadi perubahan warna pada Erlenmeyer seperti gambar di bawah ini .
Gambar perubahan warna pada titasi menggunakan indicator pp.

ada dua cara untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi,
1.     Memakai pH meter untuk memonitor pH selama titrasi dilakukan. Kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut dinamakan titik ekivalen. Cara ini jarang dilakukan karena harus menggunakan sarana yang mendukung.
2.     Memakai indicator asam basa, indicator ditambahkan 2 hingga 3 tetes pada titran sebelum proses  titrasi dilaukan.indikatorini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi. Pada saat inilah titrasi dihentikan.

Perubahan warna diarapkan tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Agar mendapatkan hasil titrasi yang maksimal. Warna yang cocok adalah warna yang berada di tengah-tangah. Tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

indcolors





G.  Kesimpulan


Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan laruta basa yang sudah diketahui kadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.

          Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 %.


















DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo Unggul,2006,Kimia untuk kelas XII SMA/MA,Jakarta,phibeta

 
BERANDA Devi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template