Masa lalu adalah cermin kehidupan. Setiap sudut pantulnya menyimpan berjuta kenangan. Setiap sperktrum cahaya yang dipantulkannya menyisakan berbagai peristiwa. Masa lalu adalah pelajaran. Setiap waktu yang dilalui adalah bahan strategi baru untuk masa yang akan datang. Bagiku, masa lalu adalah kepingan puzle dan ketika seluruh puzle sudah terkumpul, maka akan membentuk sebuah sosok yang sempurna yaitu diri kita sendiri .. ya :)
Sebut saja namanya Marco. Dia adalah teman kecilku. Semasa SMP aku dekat dengan segala yang berbau Marco. Dia anak yang baik. Selalu berbagi ketika dalam keadaan sulit. Selalu menyeka air mataku ketika aku menangis. Suatu saat aku diuji Tuhan dengan manusia yang super jail, ketika pulang ngaji, sendalku hilang dan ketika itu hanya ada 2 sendal yang tersisa. Sepasang sendal swalow berwarna biru dan sendal lepek berwarna coklat tua yang kelihatannya sudah tak layak pakai lagi. Aku terdiam sejenak, "Tuhan mana yang harus ku ambil? sendal biru atau coklat lepek? " dan ketika itu Marco menghampiriku, dia tahu dari tadi aku mondar-mandir mencari sendal. Marco mendekatiku lalu berkata dengan tenang "ini pakai saja sendal punyaku !" ya Tuhan, lagi-lagi dia menolongku. Secara tidak langsung Marco mengajariku untuk tidak dendam terhadap sesama, Ketika sendalku hilang, bukan berarti aku harus pulang dengan memakai sendal orang lain, dengan begitu aku termasuk orang yang tidak bertanggungjawab. Terimakasih Marco. Aku terdiam, dan Marco mengantarku pulang tanpa menggunakan alas kaki.
Tuhan benar, cinta itu datangnya tiba-tiba. Dan tidak lama dari peristiwa sendal, aku dan Marco pacaran. Setelah itu putus, karena aku harus melanjutkan sekolahku ke luar daerah. Akhirnya kami lost contact. Baik aku ataupun Marco lebih memilih untuk hidup masing-masing menggapai citacita dan impian masing-masing. Aku pergi mencari ilmu. Dan Marco pergi ke kota untuk bekerja.
6 tahun kami beterbangan mencari jati diri masing-masing. Dan Tuhan menakdirkanku untuk melanjutkan pendidikan di Tasikmalaya. Sementara Marco sudah pensiun dari kerjaannya. Dia tinggal dirumah ibunya.
"Marco mau menikah " kata ibuku.. Aku langsung terdiam , tertunduk dengan wajah bertanya-tanya.
Inilah kenyataanya.. Antara aku dan Marco, semua yang terjadi diantara kami adalah puzle kehidupan. Marco adalah bagian dari puzle kehidupanku. Terimakasih Marco sudah beriku berjuta keindahan. Telah beriku begbagai pelajaran tentangkehidupan.Telah mengajariku arti dari sebuah tanggungjawab. Setia kawan dan masih banyak lagi kepingan peristiwa yang lainnya. Terimakasih sudah menemani masa kecilku. Selamat menempuh hidup baru Marco. Semoga bahagia dengan pilihannmu. Aku do'akan semoga hari-harimu dilindungu Tuhan, diberi keberkahan, dikaruniai banyak rizki. aamiin
Selamat tinggal Marco...
Selamat tinggal bagian puzle kehidupanku..
0 komentar:
Posting Komentar