Kerap kali dia anggap hidup itu gampang, tanpa memikirkan susahnya mencari uang, susahnya beli beras, sesahnya beli makan, sulitnya melunasi hutang, sukarnya mencari ladang uang.
Seolah hidup itu ringan, penuh dengan keceriaan, tampak jelas raut wajah menikmati kesenangan setiap hari. Pulang sekolah makan, main , makan, main lagi begiu seterusnya.
dialah adik sulungku, Indra Wiguna.
Tengil, licik,lincah...
Namun dibalik ketengilan kelicikan yang ia miliki, tersimpan seberkas harapan untuk menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang nanti.
Ketika itu pulang sekolah, dengan keringat yang bercucuran dan seragam pramuka yang kucel, dia menghampiriku, lalu berkata "teh abi hoyong janten pemain sepak bola siga Gonzales" sontak hatiku terenyuh mendengar perkataannya. Kata-kata sederhana namun sangat menyimpan berjuta harapan.
di sekolah dia salahsatu siswa yang direkomendasikan untuk bergabung bersama club kesebelasan se kecamatan. Dalam beberapa minggu terkahir kerap kali aku lihat dia berlatih sendiri atau terkadang bersama teman sebayanya, walau hanya latihan sederhana di halaman depan rumah kami.
Terlihat sekalli keinginan yang menggebu-gebu semangat yang tinggi, kegigihan untuk menjadi seorang pemain sepa bola.
Tuhan...
Lindungi adiku, jagalah dia dengan kasih sayangMu...
Jadikan dia orang yang pandai membahagiakan kedua orang tua...
Jagalah cita-citanya untuk menjadi sebuah kenyataan suatu saat nanti..
Sekarang aku tahu bahwa dia adalah "manusia setengah jadi" yang kemudian pasti akan menjadi manusia seutuhnya .
Aku bangga padamu jagoan kecilku
-
0 komentar:
Posting Komentar